Zemi, Ngumpul-Ngumpul Bermanfaat di Lab

Berhubung space buat eksperimen sedang dipenuhi oleh anggota lab baru yang sedang training, mau belajar bahasa Jepang agak malas hari ini, saya mau ngeblog lagi sebentar.

Ada satu kebiasaan atau agenda yang kemungkinan besar hampir semua atau semua lab di Jepang miliki yaitu ゼミ (baca: zemi). Mungkin berasal dari kata seminar? Entahlah hahaha.

Tentang Zemi

Zemi ini adalah fasilitas di lab untuk mengumpulkan mahasiswa beserta para sensei lalu diskusi, membahas progress, atau presentasi jurnal terbaru di bidang riset masing-masing. Style zemi di tiap lab pun bisa jadi berbeda. Dari hasil riset kecil-kecilan saya dengan berbagai teman di lab berbeda dan kampus yang beda, frekuensi zemi ini pun bermacam-macam. Ada yang seminggu sekali, dua minggu sekali, hingga sebulan sekali. Tapi, basically sepertinya dalam satu minggu pasti ada satu agenda berkumpul di lab, baik untuk melaporkan progress ataupun presentasi jurnal yang berkaitan dengan riset.

Di lab saya sendiri, dalam satu minggu ada tiga kali agenda berkumpul. Satu kali untuk progress report atau presentasi jurnal (kita menyebutnya dengan journal club), satu kali untuk meeting subgrup, dan satu kali untuk meeting grup. Lab saya terdiri dari tiga grup besar, dibagi berdasarkan objek penelitian yaitu tikus, Daphnia, dan liposom. Saya termasuk di dalam grup Daphnia ini. Berhubung grup Daphnia ini grup paling besar di lab saya (sebelum kelulusan semester lalu hampir duapuluh orang), jadilah dibagi menjadi empat subgrup yaitu subgrup genome engineering, reporter daphnia, daphnia sex determination, dan grup miscellaneous yang menampung topik riset yang tidak termasuk di 3 subgrup pertama. Dan saya termasuk digrup 'uncategorized' ini hahaha.

Asyiknya ber-Zemi-ria

Keuntungan yang saya rasakan dari meeting-meeting ini adalah saya jadi punya progres. Fakta bahwa tiap minggunya, minimal satu kali akan bertemu sensei membuat mahasiswa mau tidak mau harus bekerja dalam 5 hari itu dan membawa sesuatu untuk dilaporkan saat meeting. Di saat meeting, hasil dan plan ke depannya dapat dishare ke teman-teman yang lain dan tentunya sensei untuk mendapat feedback, baik pujian karena hasil eksperimen bagus, (kadang-kadang) tumpahan kekesalan karena tidak bisa menjawab pertanyaan dengan baik, ataupun pertanyaan 'kenapa kok progresmu cuma segini?' Hahahaha. Tetapi, yang jelas kesempatan meeting ini adalah kesempatan yang baik untuk menambah pengetahuan, karena mau tidak mau kita jadi tahu apa sih yang dikerjakan oleh teman yang lain. Sesama teman pun dapat memberi suggestion tentang eksperimen. Terkadang kita dapat menemukan bahwa ada orang lain yang pernah mengerjakan sesuatu yang akan kita kerjakan, jadi kita dapat belajar dari orang tersebut.

Metode Pembelajaran Collaborative Learning (CL)

Gara-gara membahas budaya zemi lab ini, mau tidak mau saya jadi ingat satu metode pembelajaran yang sering diterapkan di kampus saya di Universitas Indonesia dulu, yaitu CL. Pada saat melakukan CL, pertama tiap kelompok (Home Group) akan diberikan topik yang berbeda sehingga anggota-anggota di satu Home Group akan membahas satu masalah yang sama. Lalu, anggota Home Group akan dipecah ke Focus Group yang berbeda. Focus group ini adalah gabungan dari masing-masing satu anggota dari semua Home Group yang ada. Sehingga, pada akhirnya semua anggota di Focus Group akan mengetahui informasi yang dishare di Home Group

Sumber: CL Program Dasar Pendidikan Tinggi Universitas Indonesia

Metode Belajar yang Baik

Pada akhirnya, apapun metode belajarnya, yang penting kita tahu metode apa yang tepat untuk kita. Bagi saya, metode zemi orang Jepang ini cocok buat saya yang notabene malas dan tend to procrastinate things. Berhubung meeting subgrup (meeting yang paling 'sesuatu' karena tatap muka dengan sensei di tengah-tengah mahasiswa yang jumlahnya lebih sedikit) saya diadakan pada hari Kamis (seperti hari ini, hahaha), saya jadi mulai berpikir kalau saya baru bekerja hari X, saya baru dapat hasil hari Y, apakah hasilnya bisa selesai sebelum hari meeting? Ya, kira-kira seperti itulah. Jepang membuat saya menjadi (sedikit) lebih rapi dan terorganisir XD

Bisakah kabur dari Zemi?

Hmmm, saya tidak ingin mengajarkan untuk kabur dari Zemi, walau technically itu hal yang tidak mustahil untuk dilakukan. Tetapi, saat memutuskan untuk bolos Zemi, ingatlah bahwa itu adalah utang yang bisa ditagih oleh sensei kapan saja beliau mau HAHAHA. Mungkin kalimat semacam, 'Minggu lalu kan kamu tidak ada progres, harusnya minggu ini progresnya double dong,' adalah kalimat yang sangat mungkin untuk dikeluarkan XD

Zemi dan Budaya Komunal Orang Jepang

Saya bukan expert dalam hal budaya, tapi bagi saya kebiasaan orang Jepang yang suka berkumpul ini adalah sesuatu yang unik. Mungkin saya akan bahas tentang kebiasaan ngumpul orang Jepang ini di pos yang lain. Tapi satu hal yang ingin saya katakan bahwa mungkin saja kebiasaan berkumpul dan berdiskusi dalam menyelesaikan masalah ini lah yang membuat Jepang menjadi bangsa yang semaju sekarang. Yang paling kecil saja, saat Zemi di lab ketika saya menyampaikan masalah saya di eksperimen, sensei saya yang satu akan memberi saran A, sensei yang lain memberi saran B, senpai saya memberi saran C...dalam waktu 1 jam saja saya bisa mendapatkan 3 saran yang tidak terpikir oleh saya dan bisa segera saya coba di hari yang sama! Isn't that great? Bayangkan kalau hal yang sama dilakukan untuk membahas masalah komunitas yang lebih besar, kota atau bahkan negara!

Tapi, kadang bisa jadi lama juga sih...

Walau saya akui, kadang kalau membahas satu masalah suka muter-muter dan sedikit membuang waktu (hahaha). Kadang saya suka bosan juga waktu zemi, misalkan bahas satu masalah saja bisa luamaaaaaaa sampai ngantuk. Tapi, ya semua hal pasti ada baik buruknya. Mungkin hal seperti ini juga bisa memicu mahasiswa untuk berpikir cepat. Jadi, misalkan saya merasa bosan dan ingin meeting cepat selesai, berusaha berpikir cepat dan tepat bisa jadi solusi sehingga meeting pun bisa cepat kelaaar dan bebaaass!!

Akhir kata...apa pun progres nya, zemi tetap menanti :D

Komentar

Postingan Populer