Kopi dan Dia (2)

Sejak hari itu aku mulai memperhatikannya.
Sejak itu ujung mataku akan mengikuti keberadaannya.
Sejak itu pula aku menyadari kebiasaan-kebiasaan kecilnya.

Ada sebuah mug miliknya, yang selalu bertengger di atas mejanya.
Yang akan berisi kopi hitam setiap harinya.
Kadang aku akan berpapasan dengannya saat aku pun ingin menyeduh kopi menghilangkan kantukku.
Lalu aku akan terdiam menunggunya selesai menggunakan mesin pembuat kopi yang canggih itu.

Aku tahu kenapa aku diam.
Walau aku tidak paham betul kenapa ia juga terdiam.
Ah, mungkin itu hanya bagian dirinya yang memang pendiam,

Lalu, akan ada mug sama miliknya yang terdiam di rak pengering.
Di malam saat dia dan semua orang sudah kembali ke rumah masing-masing.
Dan aku masih disini, menyesap kopiku.

Komentar

Postingan Populer